Pengertian Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan
kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan
mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin
banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil
keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada
keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada
keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu,
hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
Keputusan adalah sesuatu pilihan yang
diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia.
Jenis-Jenis Keputusan
Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi
dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil
keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil
keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.
Secara garis besar keputusan digolongkan
ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah
keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah
dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah
keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Dalam mengambil keputusan, baik yang
bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama
adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada
intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana
pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan
instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.
Pengambilan keputusan berdasrkan metode
ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara garis
besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.
Tujuan dari SPK adalah
- · Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
- · Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
- · Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
- · Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
- · Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).
- · Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa dievaluasi.
- · Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit.
- · Mengatasi keterbatasan kognitif dalam memproses dan penyimpanan.
Karakteristik
Sistem Pendukung Keputusan
karakteristik dan kapabilitas kunci dari Sistem Pendukung
Keputusan adalah sebagai berikut :
- · Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur dan tak struktur.
- · Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai manajer lini.
- · Dukungan untuk individu dan kelompok.
- · Dukungan untuk semua keputusan independen dan atau sekuensial.
- · Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: inteligensi, desain, pilihan, dan implementasi.
- · Dukungan pada berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
- · Kemampuan sistem beradaptasi dengan cepat dimana pengambil keputusan dapat menghadapi masalah-masalah baru dan pada saat yang sama dapat menanganinya dengan cara mengadaptasikan sistem terhadap kondisi-kondisi perubahan yang terjadi.
- · Pengguna merasa seperti di rumah. User-friendly, kapabilitas grafis yang kuat, dan sebuah bahasa interaktif yang alami.
- · Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timelines, kualitas) dari pada efisiensi (biaya).
- · Pengambil keputusan mengontrol penuh semua langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah.
- · Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sistem sederhana.
- · Menggunakan model-model dalam penganalisisan situasi pengambilan keputusan.
- · Disediakannya akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari sistem informasi geografi (GIS) sampai sistem berorientasi objek.
- · Dapat dilakukan sebagai alat standalone yang digunakan oleh seorang pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar