Menurut saya ban menurupakan area modifikasi motor yang
mudah untuk diganti. Tinggal pilih pattern yang cocok untuk motor anda, berbeda
dengan ukuran standar maka bisa dikatakan sudah dimodifikasi. Eits, meskipun
demikian tapi tetap ada aturannya...
Pabrikan tentunya telah menetapkan ukuran ban dengan pelek
yang sesuai. Ini dengan cara membuat kesesuaian dimensi ban dengan pelek dengan
sangat baik dan tidak sembarangan kan.. Untuk industri otomotif Jepang ini ada
aturan tersendiri yaitu di JATMA (Japan Automobile Tyre Manufacture
Association). Ada tabel perbandingan antara ban dengan pelek yang tepat.
Memang ada semacam pakem yang dianut oleh pabrikan motor
yang dipegang. Misalnya untuk motor underbone kelas 110 – 125 cc ukuran ban
depan 70/90 – 17 dan ban belakang 80/90 – 17 untuk ukuran standard pabrik.
Pasti membosankan bila tetap memakai ukuran yang serupa bukan? Maka pilihannya
adalah mengganti 1 atau 2 step naik/turun dan jangan pernah lebih karna akan
berpengaruh ke efek yang lainnya.
Bagaimana bila pilih ukuran ban yang lebih dari 2 step? Ya
ganti saja peleknya. Itupun ada aturannya. Untuk ban depan biasanya
bersinggungan atau mengenai bagian sepatbor maka dipapaslah sepatbor atau ganti
juga sepatbor yang lebih besar. Untuk ban belakang jangan sampai bersinggungan
dengan lengan ayun ataupun bagian bodi.
Ban yang terlalu kecil menjadikan tapak roda yang menempel
ke jalan tidaklah membulat melainkan merata. Efeknya apa? Kenyamanan dan handling
jadi sulit atau pun licin jadi tidak stabil. Begitu pula sebaliknya, apabila
pelek kecil tapi memakai ban profil lebar maka singgungan ban dengan jalan
terlalu besar sehingga koefisien gesek membesar menjadikan salah satunya motor
menjadi boros...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar