Jakarta - Konflik yang terjadi hingga diambil langkah pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, dinilai telah menciderai pecinta olahraga sepakbola nasional. Sejumlah kalangan mendesak agar Menpora mencabut keputusannya tersebut, karena telah merugikan banyak pihak.
"Ini keputusan Menpora blunder, keputusannya harus dicabut," ujar Manajer Persatuan Sepakbola (PS) Patriot Medan, Fityan Hamdy, di sela-sela acara MPR RI, di Medan, Minggu (20/5).
Menurutnya, keputusan sepihak Menpora itu dapat menciptakan pengangguran hingga ribuan orang, yang selama ini aktif di dunia sepakbola. Menurutnya, terdapat 782 klub sepakbola di seluruh Indonesia, dengan rata-rata memiliki 30 pemain. Sehingga dapat dikalkulasi pengangguran atas pembekuan PSSI berimbas pada setidaknya 23.4360 orang pengangguran. Adapun pelatih yang akan bernasib sama sebanyak 2.346 orang
"Pelatih ada 3 orang perklub. Dari 782 klub bisa ada pengangguran sebanyak 2.346 orang. Ditotal dengan semua pemain dan staf lain, bisa jadi 25.806 orang bakal jadi pengangguran. Ini kan tidak kita inginkan," katanya.
Untuk di Sumatera Utara saja, kata Fityan, dikhawatirkan sebanyak 1.920 orang akan menganggur, dimana ada 64 klub sepakbola di wilayah itu. Pihaknya mengharapkan Menpora dapat duduk bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk menemukan jalan keluar atas konflik di tubuh PSSI.
Koordinator Suporter Persatuan Sepak Bola Medan dan Sekitarnya (PSMS) Medan, Bonar Hasibuan, mengaku keputusan Menpora mengakibatkan berhentinya seluruh kegiatan suporter di seluruh Indonesia. Sehingga pihaknya menilai keputusan Menpora bentuk arogansi sepihak.
"Menurut saya kebijakan Menpora terlalu arogan dan banyak mengecewakan insan sepakbola terutama suporter," ujar Bonar.
Mantan pemain bola asal Sumut H.Nobon Kayamuddin mengharap PSSI dapat keluar dari konflik dan berjalan dengan baik. Dia mengimbau agar sejumlah pihak dapat menahan diri dan menunggu keputusan pihak Menpora.
"Saya berharap PSSI lebih baik. Kita tunggu saja tanggal 12 Mei 2015 apa pun itu keputusannya. Ini baru pertama kali sebelumnya kan belum ada pembekuan PSSI," tutur Nobon.