Senin, 28 Maret 2016

LGBT

JAKARTA, Indonesia — Forum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender(LGBT) Indonesia mensomasi harian Republika terkait pemberitaan berjudul LGBT Ancaman Serius di halaman depan mereka.

Menurut Forum LGBT, pemberitaan Republika berkedok propaganda kebencian terhadap kaum mereka.

“Pada prinsipnya, keberatan kami ada propaganda bahwa LGBT merusak moral. Kami keberatan poin itu. Menurut kami, itu ikut mendorong corong kebencian,” kata Yasmin Purba dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) yang ikut mengawal somasi ini pada Rappler, Kamis, 4 Februari.

Yasmin beranggapan bahwa pemberitaan Republika tak etis. “Apalagi dilakukan jurnalis media yang cukup terkemuka,” ujarnya.

Surat somasi itu telah diserahkan pada Republika. Koran yang bermarkas di Pejaten, Jakarta Selatan tersebut menayangkan berita somasi di lamannya.

Dalam berita Republika itu, disebut bahwa surat somasi tertanggal 29 Januari tersebut. Salah satu keberatan dari kelompok LGBT adalah Republika tidak meminta pendapat atau mewawancarai narasumber dari kelompok mereka untuk tajuk utama mereka LGBT ancaman serius.

Menurut kelompok ini, artikel yang diterbitkan Republika tersebut telah melanggar kode etik jurnalistik.

Yuli Rustinawati, Koordinator Nasional Forum LGBT Indonesia, menyebut bahwa judul berita di halaman utama tersebut sebagai pelecehan atas konstitusi dan undang-undang yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, forum ini menyatakan tiga tuntutan.

Salah satunya, menyatakan bahwa judul dan isi berita tersebut tidak sesuai dengan prinsip jurnalisme di atas dan lebih pokoknya lagi karena disusun tidak dengan standar dan kaidah pemberitaan.

Kedua, meminta maaf kepada kelompok LGBT dan masyarakat luas pada umumnya karena telah menyebarkan berita yang meresahkan tanpa basis data dan fakta yang jelas, tidak berimbang sehingga ada kecenderungan manipulatif.

Dan terakhir, mengunggah permintaan maaf di media Republika (baik cetak dan online) dan mendedikasikan satu halaman khusus untuk menuliskan pendapat dari kelompok yang selama ini mendukung keberadaan LGBT.


Namun ketika dikontak Rappler pada Kamis pagi, Pemimpin Redaksi Republika Nasihin Masha menyatakan enggan memberi komentar terkait isu ini.

http://www.rappler.com/indonesia/121324-komunitas-lgbtiq-somasi-republika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar