Senin, 28 Maret 2016

artikel induktif 2


INDUKTIF 2

JAKARTA, KOMPAS.com
 -- Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai, keputusan pemerintah kembali menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai bukti tak adanya konsep manajemen pengelolaan ekonomi yang baik. Bahkan, Enny mengeritik manejemen yang diterapkan pemerintah itu sama saja seperti manajemen warung kopi.
"Semakin tidak jelas mengelola negara. Ini manajemen warkop," ujar Enny saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Dia menjelaskan, gaya pemerintah mengelola negara, terutama ekonomi saat ini, cenderung reaktif dan hanya berorientasi jangka pendek. Salah satu kebijakan yang dinilai Enny reaktif adalah penghapusan subsidi BBM.
Menurut Enny, kebijakan penghapusan subsidi BBM membuat harga BBM dilempar ke harga pasar. Akibatnya, harga BBM naik-turun dengan mudah karena mengacu harga minyak dunia yang berfluktuasi. Apalagi kata dia, pengelolaan negara yang dilakukan pemerintah tak memiliki konsep yang jelas.
Bahkan, Enny menyebut pemerintah tak memiliki perencanaan kebijakan yang baik. Hal itu yang dinilai Enny sama dengan cara mengelola ala warkop yang terbilang sederhana.
Harga kebutuhan sehari-hari masyarakat mengalami lonjakan cukup tinggi. Masalah harga biasanya selalu muncul ke permukaan pada saat momen tertentu atau perayaan hari besar terutama untuk kebutuhan bahan makanan seperti daging, ayam,telur dan beberapa jenis bumbu-bumbuan seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Karena biasanya disaat itulah masyarakat mempunyai kebutuhan yang sama dan serentak ingin mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya itu. Yang menjadi penyebabnya tidak lain tidak bukan adalah ketersediaan produksi tidak dapat memenuhi lonjakan permintaan dan harga BBM dan musim juga dapat mempengaruhi melonjaknya bahan pokok karena disebabkan naiknya ongkos distribusi akibat kenaikan harga BBM.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/03/27/222610026/Harga.BBM.Naik.Lagi.Pemerintah.Dinilai.Terapkan.Manajemen.Warkop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar